Urusan remeh sering menjadi biang bencana. masalah kecil bisa menjadi pemicu masalah besar. " karena api besar itu berasala dari percikan kecil, " kata seorang penyair.
Maka dari itulah, seorang muslim selayaknya selalu memiliki kontrol kuat ketika berpikir dan melangkah. urusan remeh tidak boleh disepelekan. urusan kecil bukan tidak perlu diperhatikan. apalagi meremehkan sesuatu yang sebenarnya besar. menganggap kecil sesuatu yang sebenarnya tidak kecil.
Awalnya mungkin hanya berniat bercanda untukmembuat saudara senang. Ternyata malah berbuntut musibah besar. seperti kisah nyata di masa lali ini. Entah apa yang ada dipikiran seorang yang ketika berada di salah satu pasar di kota Kufah, Irak, melihat pejalan kaki berperawakan tinggi besar dengan pakaian gamis dan sorban di kepalanya. Orang itu lantas bersembunyi dan iseng melemparkan sesuau ke arah pejalan kaki itu.
Rupanya perbutan itu diperhatikan oleh orang lain. Segera orang itu mendatangi pelempar yang iseng dan berkata, " Tahukan kamu, siapa yang kamu lempar itu? " Orang itu menjawab, " Tiak, dia hanya pejalan kaki yang sedang lewat seperti halnya pejalan kaki yang lain. "
Orang itu segera memberitahu identitas pejalan kaki yang ternyata bukan orang biasa, "Ketahuilah ia adalah Malik asytar an-Nakho'i orang dekatnya Amirul Mukminim dan panglima perangnya. dialah malik yang apabila singa melihatnya jadi gemetar ketakutan dan apabila musuhnya mendengar namanya disebut orang, maka berdiri bulu kuduknya. "
Mendengar hal itu, orang tersebut langsung mengejar malik asyar yang sudah jauh meninggalkannya. Terbayang di benaknya apa yang akan diterimanya jika ternyata Malik Sang Panglima perang itu tahu dirinyalah pelaku iseng di pasar. Ternaya malik yang dikejar itu masuk mesjid. Orang itu pun ikut masuk mesjid, dan didapatinya malik sedang sholat. Ditunggunya hingga Malik selesai. begitu selesai, ditubruknya kaki Malik sambil meminta maaf atas perbuatan isengnya tadi. Malik berkata, " Justru aku masuk mesjid ini dengan tujuan memintakan ampunan untukmu. aku sudah maafkan."
Beruntunglah orang yang menganggap remeh masalah iseng itu tidak sedang berhadapan dengan panglima garang. Sementara perbuatan isengnya terlanjur terjadi. Kalau dia berjumpa dengan orang pemaraha atau orang yang sedang banyak masalah sehingga akal sehatnya hilang, maka tentu ia menemui batunya.
Tidak sedikit keterlanjuran dari iseng mengakibatkan bencana besar yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Maka bercanda boleh saja, tetapi tentu tetap dalam batas kewajaran tertentu.
Sumber : TARBAWI Edissi 66/ 21 agustus 2003
Semua perbuatan sekecil apapun akan mendapat balasan dari Allah SWT. Jadi, setiap perbuatan tidak boleh diremehkan walau sekecil apapun.
BalasHapusyo ha benar sekale
BalasHapus