Label

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Kamis, 22 Desember 2011

Hari Ibu : Jadi Sopir Angkot, Sri Bisa Kuliahkan Anak

http://news.okezone.com/read/2011/12/22/337/545670/jadi-sopir-angkot-sri-bisa-kuliahkan-anak 
Reka Agni Maharani - Okezone
Kamis, 22 Desember 2011 08:04 wib
JAKARTA - Kerasnya jalanan dan kepulan asap polusi tidak membuat Sri, seorang perempuan berperawakan besar dan berwajah sumringah ini menyerah dengan apa yang dia kerjakan. Sejak matahari terbit hingga terbenam, ibu satu orang putri tersebut terus bekerja keras membanting tulang mengendarai angkot jurusan Pamulang-Lebak Bulus.

25 tahun sudah Sri menjalankan profesi sebagai sopir angkot berwarna putih itu. Sebelum menjadi sopir angkot, Sri pernah bekerja sebagai seorang pembantu dokter di Klinik Kimia Farma. Saat menjadi pembantu dokter, dia diminta belajar menyetir mobil untuk membantu mengantar dokter tersebut. Setelah dokter sekaligus pemilik klinik itu wafat, Sri mencari pekerjaan lain.

"Saya cari kerjaan yang kira-kira sesuai dengan keahlian saya. Karena saya rasa saya bisa menyetir mobil, saya akhirnya menjadi seperti sekarang ini," tukasnya kepada okezone saat berbincang-bincang di dalam angkutan yang ia kendarai.

Sri, yang sangat ramah ini bercerita sudah tiga puluh tahun suaminya tiada, dia membanting tulang sendiri demi menghidupi anak perempuan semata wayangnya. Walau hanya sebagai supir angkot, anaknya bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

Dalam menjalankan pekerjaannya, Sri menerapkan sistem kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan yang dibangun agar penumpangnya merasa aman dan nyaman, serta tanggung jawab yang ia berikan kepada pemilik mobil berupa uang setoran yang sesuai dengan perjanjian dan bensin yang diisi sebelum dikembalikan.

"Saya itu yang penting tanggung jawab buat duit setoran. Kalau saya rasa duit setoran ini udah cukup, ya sudah saya istirahat," jelasnya.

Ia tidak pernah mau ngoyo seperti sopir-sopir angkutan lain, memaksakan diri mencari sewa untuk mendapat uang banyak. Sri mempunyai prinsip yang terus dia pegang, bahwa rezeki tidak akan lari.

"Kalau rezeki enggak bakal kemana. Toh saya insya Allah bakalan dapat rezeki dengan cara yang beda. Misalnya nih, kadang-kadang ada penumpang yang ngasih duit lebih. Walaupun sedikit, tapi itu kan rezeki juga." ungkap Sri.

Sri mengaku bangga dengan pekerjaannya sebagai seorang sopir angkot perempuan. Dia mengatakan, sukses itu bukan dinilai dari banyaknya materi yang didapat, tapi sukses itu adalah bagaimana seseorang mampu melakukan sesuatu yang membuahkan hasil yang baik.

Sri merasa ia sudah sukses menjadi seorang ibu dengan cara membesarkan anak sendiri sampai ia bisa kerja sambil kuliah. (sus)
(ful)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar