sumber: Selasa, 17/07/2012 13:03 WIB Emka Shofa - detikRamadan
Jakarta - Hatim Al-Ashom adalah murid dari Syekh Syaqiq Al-Balkhy. Suatu ketika Syekh Syaqiq bertanya pada Hatim:
Syaqiq: Wahai Hatim, berapa tahun kamu menemaniku?
Hatim: Tiga puluh tiga tahun.
Syaqiq: Ilmu apa yang telah engkau hasilkan, dan berapa banyak faidah yang telah engkau ambil dariku?
Hatim: Aku menghasilkan delapan faidah
Syaqiq: Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, wahai Hatim! Aku menghabiskan umurku dalam mendidikmu dan engkau hanya menghasilkan dariku kecuali delapan faidah ini?
Hatim: Wahai guruku, bila engkau menuntut kejujuran dariku, maka aku tidak menghasilkan kecuali apa yang aku katakan dan aku tidak menuntut yang lainnya, karena sungguh aku yaqin tidak bisa aman dan selamat dunia-akhirat kecuali delapan ini, dan lainnya telah dicukupkan dengannya.
Syaqiq: Katakanlah padaku apa faidah delapan ini?
Hatim: 1. ku melihat para makhluk dan aku melihat di antaranya ada yang memilih kekasih tercintanya, ada pula yang menemani kekasihnya sampai ajal menjemput hingga di sisi kuburnya. Setelah itu berpamitan lalu kembali dan tidak mau mengikuti masuk kubur bersama kekasihnya. Aku berfikir agar menemukan kekasih yang kelak menjadi teman dan mau menemani dalam kubur, maka aku tak menemukannya kecuali amal baik. Maka aku memilih amal baik dan kujadikannya sebagai kekasih yang mau menemani dalam kubur.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik, wahai hatim
Hatim: 2. Aku melihat makhluk maka aku mendapatinya hawa nafsu pada mereka. Aku berfikir dalam firman Allah (yang artinya): "Dan barang siapa takut pada derajat Tuhannya dan mencegah hati dari hawa nafsu, maka sungguh surga adalah tempatnya". Aku yaqin bahwa Alquran adalah benar dan aku menyelisihi nafsu yang mengajak keburukan, memperkuat ucapan dalam memerangi hawa nafsu, dan tak memberi kebutuhan dan keinginan hawa nafsu hingga mau menurut di bawah ketaatan Allah yang haq.
Syaqiq: Semoga Allah menambah kebaikan padamu
Hatim: 3. Aku melihat makhluk ini lalu kudapati tiap salah satunya melakukan jerih payah untuk mendapatkan sesuatu dari harta dunia, kemudian apa yang mereka peroleh selalu dijaganya lalu bersuka ria karena berprasangka telah mendapatkan sesuatu yang diburunya. Aku angan-angan akan firman Allah: "Sesuatu yang di sisi kalian akan sirna, dan sesuatu di sisi Allah akan kekal". Oleh karenanya, sesuatu yang aku hasilkan dan kumpulkan beberapa tahun maka aku sedekahkan pada fakir dan kujadikan titipan di sisi Allah agar kekal, menjadi bekal, dan harta simpanan akhiratku.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 4. Aku melihat alam ini lalu kulihat kaum manusia menyangka bahwa keluhuran dan kemuliaan manusia karena banyaknya kerabat dan handai tolan lalu bersombong dengannya, kaum yang menyangka bahwa kemuliaan dan kehormatan karena banyak harta dan anak lalu bersombong dengannya, dan kaum yang menyangka bahwa derajat dan terhormat diperoleh dengan marah, misuh, memukul, dan mengalirkan darah lalu bersombong dengannya. Aku teringat firman Allah: "Sungguh kemuliaan kalian di sisi Allah adalah yang paling takwa kalian". Aku yakin alquran adalah benar walaupun makhluk menganggapnya salah. Maka aku pilih takwa hingga agar aku di sisi Allah termasuk dari golongan yang mulia.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 5. Aku melihat makhluk lalu kudapati kaum yang marah dan dengki di antara mereka dengan sebab cinta harta dan tahta, aku berfikir dalam firman Allah: "Aku (Allah) telah membagi pangan (maisyah) di antara mereka di kehidupan dunia". Sungguh aku percaya pembagian ini telah ditetapkan sejak zaman azali (dahulu), tak ada hak seorang pun memilih sesukanya, maka aku tiadalah dengki pada seorang pun setelahnya (mengetahui kepastian pembagian). Aku rela dengan pembagian Allah swt dan berdamai dengan ahli dunia.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 6.Aku melihat alam ini lalu kulihat sebagian makhluk memusuhi lainnya sebab tujuan nafsu dan gangguan setan. Aku teringat firman Allah: "Sungguh setan bagi kalian adalah musuh, maka ambilah dia sebagai musuh kalian". Aku yakin Alquran benar, selain setan dan pengikutnya bukanlah musuh, maka aku ambil setan sebagai musuhku, dan tak aku taati perintahnya. Aku mentaati perintah Allah taala dan mengagungkan-Nya, dan tak memusuhi seorangpun dari makhluk-Nya. Dan juga jalan yang lurus sesuai firman-Nya: "Apakah aku tidak berjanji pada kalian wahai bani Adam agar tidaklah kalian menyembah setan, sungguh ia adalah musuh yang nyata bagimu, dan beribadahlah kalian pada-Ku, ini (semua) adalah jalan yang lurus".
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik, wahai Hatim
Hatim: 7.Aku melihat alam ini maka kulihat tiap satu sama berusaha sekuat tenaga dan bahkan menghinakan dirinya untuk menghasilkan makanan. Oleh karenanya, mereka banyak terjerumus pada keharaman dan syubhat. Aku teringat pada firman-Nya: "Tidak ada hewan satupun di muka bumi kecuali Allah telah memberi rizkinya". Dan juga firman-Nya: "Dan sungguh tiada manusia kecuali apa yang dilakukannya". Sungguh aku mengetahui bahwa aku adalah salah satu hewan di muka bumi, dan rizkiku telah ditanggung oleh Allah swt. Dan aku dituntut dengan melakukan perbuatan dalam mencari akhirat. Maka aku sibukkan dengan Allah.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 8. Aku melihat pada makhluk ini, maka kudapati sebagian hanya mengandalkan pada harta dan jabatannya, sebagian hanya mengandalkan pada pekerjaan dan keahliannya, dan sebagian lagi mengandalkan pada makhluk sejenisnya. Aku teringat pada firman-Nya: "Dan barangsiapa berpasrah pada Allah, maka Dia yang mencukupinya". Maka aku bertawakkal pada Allah, Allah yang mencukupiku, dan sebaik-baiknya dzat yang dipasrahi adalah Allah.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik, wahai Hatim. Semoga Allah swt selalu menolongmu. Sungguh aku melihat dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Alquran) maka kudapati apa yang ada di empat kitab ini tidak keluar dari delapan faidah. Barangsiapa mau mengamalkannya, maka sungguh telah mengamalkan apa yang ada di empat kitab
Hatim: Aku menghasilkan delapan faidah
Syaqiq: Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, wahai Hatim! Aku menghabiskan umurku dalam mendidikmu dan engkau hanya menghasilkan dariku kecuali delapan faidah ini?
Hatim: Wahai guruku, bila engkau menuntut kejujuran dariku, maka aku tidak menghasilkan kecuali apa yang aku katakan dan aku tidak menuntut yang lainnya, karena sungguh aku yaqin tidak bisa aman dan selamat dunia-akhirat kecuali delapan ini, dan lainnya telah dicukupkan dengannya.
Syaqiq: Katakanlah padaku apa faidah delapan ini?
Hatim: 1. ku melihat para makhluk dan aku melihat di antaranya ada yang memilih kekasih tercintanya, ada pula yang menemani kekasihnya sampai ajal menjemput hingga di sisi kuburnya. Setelah itu berpamitan lalu kembali dan tidak mau mengikuti masuk kubur bersama kekasihnya. Aku berfikir agar menemukan kekasih yang kelak menjadi teman dan mau menemani dalam kubur, maka aku tak menemukannya kecuali amal baik. Maka aku memilih amal baik dan kujadikannya sebagai kekasih yang mau menemani dalam kubur.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik, wahai hatim
Hatim: 2. Aku melihat makhluk maka aku mendapatinya hawa nafsu pada mereka. Aku berfikir dalam firman Allah (yang artinya): "Dan barang siapa takut pada derajat Tuhannya dan mencegah hati dari hawa nafsu, maka sungguh surga adalah tempatnya". Aku yaqin bahwa Alquran adalah benar dan aku menyelisihi nafsu yang mengajak keburukan, memperkuat ucapan dalam memerangi hawa nafsu, dan tak memberi kebutuhan dan keinginan hawa nafsu hingga mau menurut di bawah ketaatan Allah yang haq.
Syaqiq: Semoga Allah menambah kebaikan padamu
Hatim: 3. Aku melihat makhluk ini lalu kudapati tiap salah satunya melakukan jerih payah untuk mendapatkan sesuatu dari harta dunia, kemudian apa yang mereka peroleh selalu dijaganya lalu bersuka ria karena berprasangka telah mendapatkan sesuatu yang diburunya. Aku angan-angan akan firman Allah: "Sesuatu yang di sisi kalian akan sirna, dan sesuatu di sisi Allah akan kekal". Oleh karenanya, sesuatu yang aku hasilkan dan kumpulkan beberapa tahun maka aku sedekahkan pada fakir dan kujadikan titipan di sisi Allah agar kekal, menjadi bekal, dan harta simpanan akhiratku.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 4. Aku melihat alam ini lalu kulihat kaum manusia menyangka bahwa keluhuran dan kemuliaan manusia karena banyaknya kerabat dan handai tolan lalu bersombong dengannya, kaum yang menyangka bahwa kemuliaan dan kehormatan karena banyak harta dan anak lalu bersombong dengannya, dan kaum yang menyangka bahwa derajat dan terhormat diperoleh dengan marah, misuh, memukul, dan mengalirkan darah lalu bersombong dengannya. Aku teringat firman Allah: "Sungguh kemuliaan kalian di sisi Allah adalah yang paling takwa kalian". Aku yakin alquran adalah benar walaupun makhluk menganggapnya salah. Maka aku pilih takwa hingga agar aku di sisi Allah termasuk dari golongan yang mulia.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 5. Aku melihat makhluk lalu kudapati kaum yang marah dan dengki di antara mereka dengan sebab cinta harta dan tahta, aku berfikir dalam firman Allah: "Aku (Allah) telah membagi pangan (maisyah) di antara mereka di kehidupan dunia". Sungguh aku percaya pembagian ini telah ditetapkan sejak zaman azali (dahulu), tak ada hak seorang pun memilih sesukanya, maka aku tiadalah dengki pada seorang pun setelahnya (mengetahui kepastian pembagian). Aku rela dengan pembagian Allah swt dan berdamai dengan ahli dunia.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 6.Aku melihat alam ini lalu kulihat sebagian makhluk memusuhi lainnya sebab tujuan nafsu dan gangguan setan. Aku teringat firman Allah: "Sungguh setan bagi kalian adalah musuh, maka ambilah dia sebagai musuh kalian". Aku yakin Alquran benar, selain setan dan pengikutnya bukanlah musuh, maka aku ambil setan sebagai musuhku, dan tak aku taati perintahnya. Aku mentaati perintah Allah taala dan mengagungkan-Nya, dan tak memusuhi seorangpun dari makhluk-Nya. Dan juga jalan yang lurus sesuai firman-Nya: "Apakah aku tidak berjanji pada kalian wahai bani Adam agar tidaklah kalian menyembah setan, sungguh ia adalah musuh yang nyata bagimu, dan beribadahlah kalian pada-Ku, ini (semua) adalah jalan yang lurus".
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik, wahai Hatim
Hatim: 7.Aku melihat alam ini maka kulihat tiap satu sama berusaha sekuat tenaga dan bahkan menghinakan dirinya untuk menghasilkan makanan. Oleh karenanya, mereka banyak terjerumus pada keharaman dan syubhat. Aku teringat pada firman-Nya: "Tidak ada hewan satupun di muka bumi kecuali Allah telah memberi rizkinya". Dan juga firman-Nya: "Dan sungguh tiada manusia kecuali apa yang dilakukannya". Sungguh aku mengetahui bahwa aku adalah salah satu hewan di muka bumi, dan rizkiku telah ditanggung oleh Allah swt. Dan aku dituntut dengan melakukan perbuatan dalam mencari akhirat. Maka aku sibukkan dengan Allah.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik
Hatim: 8. Aku melihat pada makhluk ini, maka kudapati sebagian hanya mengandalkan pada harta dan jabatannya, sebagian hanya mengandalkan pada pekerjaan dan keahliannya, dan sebagian lagi mengandalkan pada makhluk sejenisnya. Aku teringat pada firman-Nya: "Dan barangsiapa berpasrah pada Allah, maka Dia yang mencukupinya". Maka aku bertawakkal pada Allah, Allah yang mencukupiku, dan sebaik-baiknya dzat yang dipasrahi adalah Allah.
Syaqiq: Engkau telah berbuat baik, wahai Hatim. Semoga Allah swt selalu menolongmu. Sungguh aku melihat dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Alquran) maka kudapati apa yang ada di empat kitab ini tidak keluar dari delapan faidah. Barangsiapa mau mengamalkannya, maka sungguh telah mengamalkan apa yang ada di empat kitab
(Diambil dari kitab Khalasoh At-tashanif karya Hujjatul Islam
Al-Ghozali dalam bahasa Persia yang diarabkan oleh Syekh Muhammad Amin
Al-Kurdy)