Nasi memang sudah menjadi bubur. Kalau dibiarkan dengan harapan menjadi nasi kembali, hanya akan menjadikannya keras dan tidak bisa lagi dinikmati. Jika dimasak kembali semakin menambahnya tidak karuan. Jika dibuang, bukankah itu sayang.
Banyak peristiwa yang sudah menjadi “bubur”. Sudah terlanjur terjadi. Tersisa penyesalan saja. Awalnya kita berharap peristiwa itu menjadi selezat nasi. Bisa sempurna sesuai rencana rencana. Tapi a apa dikata, karena satu sebab nasi tak kunjung jadi dan justru berubah menjadi bubur.
Penyesalan berkepanjangan hanya menambah semuanya menjadi tidak nyaman. Sudah saatnya kita berhenti dari penyesalan yang tidak berarti. Menggerutu sepanjang hari membuat bubur semakin tidak enak dan nasi tetap tidak kunjung datang.
Langkah yang tidak tepat ini harus diganti dengan segera mencari segala hal yang membuat bubur menjadi hidangan selezat nasi, Atau menjadi hidangan lain yang bisa melupakan kita kepada nasi.
Keterlanjuran kita dalam memilih dan bertindak, sementara kita sangat tidak nyaman dengan pilihan dan tindakan itu, jalan terbaiknya adalah segera merubah kata. Merubah dari kata terpaksa hingga menjadi kata rela. Berusaha untuk menikmati pekerjaan dan pilihan itu. Dan berusaha pelan-pelan untuk melupakan keinginan masa lalu, jika sudah tak mungkin kembali lagi. Sulit memang, namun bukan berarti tidak bisa. Seiring dengan waktu dan semakin terasa hasil dari pilihan keterlanjuran itu, kita akan segera bisa melupakan gelora pada pilihan yang pertama.
Sumpah serapah , gerutu, penyesalan berlarut-larut hanya akan membuat kita tidak nyaman, dan harapan pertama pun belum tentu bisa kita raih. Akhirnya kita rugi dua kali. Padalah kita bisa untung sekali yang mungkin suatu saat nanti bisa untung dua kali.
sampai kapan pun ngga bisa berubah menjadi nasi,kalau sdh terlanjur menjadi bubur.namun kita bisa membumbui bubur itu,sehingga bisa lebih nikmat rasa nya daripada nasi..
BalasHapusArtikel bagus. Saya suka ini,
BalasHapusPermisi, saya numpang lewat skaligus ingin poromosi untuk berkunjung juga ke blog kami di blog NABI MUHAMMAD SWT juga di MANGNGAR JAYA juga di AL-QUR-AN AL-HADITS terimakasih sobatku. Wassalam wr wb.
superrr sekaliii
BalasHapus